HUMAS MAN 1 MAMUJU – Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Barat (Kabid PendMad Kanwil Kemenag Sulbar), Dr. H. Muhammad Dinar Faisal M.Si., mengajak peserta untuk melakukan inovasi untuk mewujudkan madrasah yang hebat bermartabat berkelas dunia, saat menjadi pemateri dalam kegiatan Inhouse Training Penyusunan Soal Ujian Tingkat Madrasah Aliyah Se-Kabupaten Mamuju Tahun Pelajaran 2020/2021 Wilayah Kelompok Kerja Madrasah (KKM) MAN 1 Mamuju di Aula Gedung Asrama MAN 1 Mamuju, Jl Soekarno Hatta, Rabu (17/03).
“Mari kita terus melakukan inovasi tiada henti untuk mewujudkan madrasah hebat bermartabat berkelas dunia. Ini menjadi impian pak dirjen dan kita semua, agar semua alumni madrasah tidak hanya dikenal di negerinya, tetapi juga dieknal dan diakui di luar negeri. Kita harapkan alumni kita juga mampu beradaptasi dan mendapatkan penghargaan dari di luar. ” ucapnya.
Kabid Pendidikan Madrasah mengungkapkan bahwa sebagai lembaga pendidikan umum berciri khas Islam, maka kurikulum madrasah harus dirancang sesuai dengan Keputusan Menteri Agama (KMA) 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah yang diterbitkan untuk mendorong dan memberi aturan bagairnana berinovasi dalam implementasi kurikulum Madrasah yaitu pengembangan penguatan Karakter, Pendidikan Anti Korupsi dan Pengembangan Moderasi Beragama.
Selain itu, Kurikulum madrasah hendaknya dikembangkan dengan memperhatikan tujuan pendidikan nasional, tujuan madrasah, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan zaman. Madrasah harus dapat menyiapkan kompetensi peserta didik untuk dapat melaksanakan pembelajaran abad 21 yakni memiliki kemampuan 4 C (critical thinking, creativity, communication and collaboration).
“Hots itu adalah kemampuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi kepada anak didik. Jadi setiap kita menyusun soal, mohon yang ada keterkaitannya dengan pengembangan pendidikan Karakter, Pendidikan Anti Korupsi, dan moderasi beragama. Semoga setelah materi ini, guru lebih terbuka wawasannya dalam hal membuat kisi-kisi soal dan menyusun soal HOTS.,” ungkapnya.
Selain itu, Dr. H. Muhammad Dinar Faisal pun mengajak guru-guru untuk meningkatkan budaya literasi, khususnya budaya membaca. “Kita harus mampu mengimplementasikan kemampuan dasar untuk keperluan kita sehari-hari. Contohnya literasi membaca. Mari kita budayakan literasi membaca minimal 1 lembar per hari. Bukan hanya buku tetapi juga Al-Quran, membaca Al Quran dan terjemahannnya,” ajaknya. (NJA)